Kamis, 07 Juni 2018

Cerpen : Hilang Ditelan Malam Yang Kelam

Emde1

Cerita Ini Hanya Fiktif & Bualan Belaka

Cerpen : Edisi Satu / Selesai


Pagi yang sejuk mewarnai sebuah desa dengan desiran semilir angin pagi daun-daun serta pepohonan nampak subur, Ditambah kemilau padi yang mulai menguning. Seolah mendai cerahnya hari serta kehidupan yang abadi.

Namun semuanya itu tidak membuat kebahagian yang berarti dimata seorang pria paruh baya bernama Hermansyah. Meski ia kerap bertani dan bercocok tanam namun semuanya itu tanah milik orang lain, Ia hanya mengurus saja demi bisa mendapatkan sesuap nasi dan menghidupi anak semata wayangnya bernama Reny.

lahir dalam keluarga petani yang miskin. Hermansyah tak pernah memiliki penghasilan cukup walaupun telah berjuang keras. Pada sebuah musim kemarau ia mengalami gagal panen. Terpaksa Hermansyah meminjam pada tengkulak demi bisa makan dan membeli bibit serta pupuk. Musim panen berikutnya ternyata harga gabah jatuh. Tak mampu membayar, tengkulak ahirnya mau tidak mau ia harus menyerahkan satu-satunya aset produktif seorang petani yaitu sawah.

Tanpa tanah bagi Hermansyah bukanlah petani lagi. Hidup semakin sengsara. Hermansyah berusaha mencari nafkah dengan berjualan bubur ayam di trotoar alun-alun kota. Modalnya ia pinjam lagi dari tengkulak karena bank tak mau memberi pinjaman pada petani tanpa tanah.

Tiga minggu berjalan, tiba-tiba satpol PP datang bergerombol. Gerobak bubur ayamnya dirampas paksa. Hermansyah meraung keras, berusaha melawan namun tak kuasa. Apa daya, ia ditangkap dan dibawa ke kantor dengan tuduhan mengganggu keindahan kota dan menjadi provokator yang menghasut massa melawan petugas. Ia diringkus aparat, diberi cap kriminal. Gerobak yang dirampas tak dapat diambil. Modal yang berasal dari utang tak dapat dikembalikan. Tengkulak meradang. Rumah kecil reot yang berdiri di tanah sempit di pinggir sawah yang selama ini menjadi tempat berteduh dirampas untuk membayar utangnya.

Hermansyah tak kuasa menahan derita. Ia gantung diri menggunakan selendang istrinya yang telah wafat 2 tahun lalu akibat sakit akut yang berkepanjangan karena tidak ada biayaya untuk berobat. Dan tinggal jauh dari perkotaan.

Reny pun menangis histeris atas kematian ayahnya ia tak tahu harus berbuat apa dan kemana lagi harus mengadu. Matanya terus berkaca-kaca sampai akhirnya ia harus pasrah diusia yang masih belia harus menjadi anak yatim piatu.

Tak tega meliha keadaan Reny, Seorang pemuda Ganteng rupawan wele-wele wah..πŸ˜±πŸ˜‚ yang bernama Emde melamarnya.

Suami Reny merupakan seorang pekerja keras, jujur dan penyayang walau berpenghasilan pas-pasan...😱😱 Reny pun tak pernah mengeluh dengan penghasilan suaminya, baginya yang terpenting ia memiliki seseorang yang bisa menjadi tempat bersandar di kala sedih, orang yang akan selalu melindunginya. Tak perduli ia seorang buruh kasar yang tak mampu memberikan jaminan kehidupan di masa depan. Reny sangat bahagia dengan suaminya, tak lama Reny pun hamil.

Waktu berjalan begitu cepat, Reny merasakan perih di perutnya. Air ketubannya pecah, ia harus di bawa ke Rumah Sakit. Emde sang suami panik, sebagai buruh kasar dengan penghasilan pas-pasan ia tak mampu menabung. Ia tak punya uang untuk membayar biaya persalinan, bahkan kontrakannya saja bulan ini belum dibayar. Namun ia ingin anak dan istrinya selamat. Ia ingin melihat senyum sang istri ketika menyusui anaknya. Ia ingin mendengar tangis anaknya yang pertama. Ia tak punya pilihan. Maka ia meminjam pada mandornya, tanpa izin. Ia mencuri bahan bangunan dan menjualnya pada penadah demi anak dan istrinya. Ia tidak tertangkap namun ia berhenti bekerja karena rasa bersalahnya pada sang mandor.

Persalinan itu berjalan lancar. Namun masalah kembali muncul. Setelah dipecat oleh sang mandor, Emde pun kesulitan mencari kerja sangatlah sulit. Membuka usaha baru juga butuh modal. Sedangkan istrinya Reny butuh makan. Anaknya butuh ASI. Ia berniat meminjam pada tetangga sekedar untuk makan, namun berhari-hari mencari utangan tak kunjung didapat. Para tetangganya juga orang miskin, sama sepertinya. Karena sering tak makan dan menahan lapar, ASI Reny untuk anaknya mulai mengering. Emde sang suami tak kuasa melihatnya. Ia nekat mencuri ayam di desa sebelah, namun malang ia tertangkap basah. Massa yang marah besar mengepung serta memburu dan membakarnya hidup-hidup Emde meronta dan meraung-raung menahan panas yang tak terhingga hingga akhirnya Ia tewas meregang nyawa.

Malam mulai meninggi disebuah rumah kontrakan tanpa seorang bayi mungil terus menangis tanpa henti memecah keheningan malam kelam, Bayi itu terus meronta seolah ingin meminta serta mengatakan sesuatu.

Seolah berkata dari sang bayi, "Aku lapar ibu..berikan aku ASI-mu”

Sang ibu lirih menjawab....β€œMaaf nak, ASI ibu kering...Ibu jarang makan 3 hari ini"

Bayi itu meraung keras seolah pasrah, Tak lama berselang para tetangga datang kerumah Reny dengan langkah berat dan tergopoh-gopoh sambil berkata.

β€œMba Ren!!....mba Reenn!!, suamimu mati dibakar massa”

β€œIa kepergok mecuri ayam didesa sebelah”........Seru para tetangga.

Bagai disambar petir tengah hari Reny pun hanya diam mematung. Badannya menggigil sambil terus mendekap anaknya yang baru dalam hitungan bulan.

Suasana malam semakin kelam seiring para tetangga meninggalkan rumah Reny, Dan tampak tubuh seorang lelaki yang telah hangus tergeletak kaku tak berbentuk. Hening terus menjelma hingga Bayi itu telah berhenti menangis, Sekarang matanya terpejam tenang.

Terpejam tenang bersama ibunya, Dalam sebuah lubang sumur di belakang rumahnya.


~ THE ~ END ~

BONUS DARI CERITA INI SILAKAN DOWNLOAD MP3 DIBAWAH INI..πŸ˜‹πŸ˜œ

Nike Ardilla - Matahariku Mp3

Size : 4.60 MB

Title : Matahariku

Album : Matahariku ( 1992 )

Artist : Nike Ardilla

Duration :00:05:01


"DOWNLOAD" namatahariku.mp3




Label:

24 Komentar:

Pada 7 Juni 2018 pukul 20.05 , Blogger Himawan Sant mengatakan...

Eh #' ada bonusnya pula ... lagu dari teteh Nike 😁
Jadi dramatis ya baca cerpen ini dibarengi dengerin lagu Matahariku πŸ˜“

 
Pada 7 Juni 2018 pukul 20.39 , Blogger Hermansyah mengatakan...


Waduh kok cerita tragis banget ya..😭😭😭


Link MP3nya ngga pas tuh..

 
Pada 7 Juni 2018 pukul 21.13 , Blogger Satria Mwb mengatakan...


Heeehee!! Lagi iseng mass!! πŸ˜‚πŸ˜‚

 
Pada 7 Juni 2018 pukul 21.14 , Blogger Satria Mwb mengatakan...


😱😱...Salah nyomot lagu mas her ...jadi gitu deh!! Ntar kalau sempat aku benerin..πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

 
Pada 8 Juni 2018 pukul 09.17 , Blogger Nia Tanaya mengatakan...

nyesel baca ini, kenapa harus tragis coba endingnya mas...? duh duh

 
Pada 8 Juni 2018 pukul 09.31 , Blogger Maya mengatakan...



Astaghfirullah, ini penulisnya tega amat sih
itu pemerannya dibayar berapa kok segitunya sih

terenyuh rasanya baca cerita ini hiks

 
Pada 8 Juni 2018 pukul 11.39 , Blogger Beny Oki Sugiarto mengatakan...

kayaknya ini pemerannya dari tenen2 mwb jaman dulu.

 
Pada 8 Juni 2018 pukul 21.05 , Blogger Ella Fitria mengatakan...

Duhhh, pengin nangis bacanya😭😭😭

 
Pada 8 Juni 2018 pukul 21.09 , Blogger Anggun Josie Pasemawati mengatakan...

Tega banget ini authornya 😭 bahagia cuma bentar banget. Makan aja ga dikasih ya ampun

 
Pada 8 Juni 2018 pukul 21.25 , Blogger Satria Mwb mengatakan...


Yaa!! Kalau nggak mau nyesel harusnya bacanya sambil tertawa-tawa atau sambil cipika-cipiki sama pacar...pasti dijamin Nggak sedih...πŸ˜±πŸ˜±πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸƒπŸƒπŸƒ

 
Pada 8 Juni 2018 pukul 21.27 , Blogger Satria Mwb mengatakan...


Bayarannya gede mbak Mhay ...Duit juga, Thr, juga, Sembako juga jadi gitu deehh!!πŸ˜‚πŸ˜‚πŸƒπŸƒ

 
Pada 8 Juni 2018 pukul 21.28 , Blogger Satria Mwb mengatakan...


Benar mas ben temen2 MWB yang sekarang udah pada ujur...πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

 
Pada 8 Juni 2018 pukul 21.29 , Blogger Satria Mwb mengatakan...


Yaa!! Jangan nangis mbak Ella bawa happy aja...Aku nggak ada balon kalau km Nangis..πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

 
Pada 8 Juni 2018 pukul 21.31 , Blogger Satria Mwb mengatakan...


Yaa!! Sebelum buat cerpen pemerannya sudah makan berbakul2....Jadi tega2,in aja...πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

 
Pada 9 Juni 2018 pukul 22.17 , Blogger Muyassaroh mengatakan...

Duh, tragis banget mas cerpennya...hiks

 
Pada 9 Juni 2018 pukul 22.26 , Blogger Satria Mwb mengatakan...


Awalnya iseng eehh!! Jadi serem begitu..😱😱😱

 
Pada 10 Juni 2018 pukul 13.54 , Blogger indra mengatakan...

waduh,, sepertinya yang nulis punya dendam pribadi dengan pemuda guanteng bernama Emde,,
untung ada teteh Nike jadi sedikit terobati hi..hi..

 
Pada 10 Juni 2018 pukul 14.41 , Blogger Satria Mwb mengatakan...


Bukan Emde namanya tapi Bisull...πŸ˜„πŸ˜„

 
Pada 11 Juni 2018 pukul 05.57 , Blogger Agus rusdi mengatakan...

waduh tragis banget ya bang

 
Pada 13 Juni 2018 pukul 00.32 , Blogger andi nugraha mengatakan...

Iseng-iseng juga mas Satria mah ngasih bonus, tuh lagu..wkwk
Baca ginian jam segini gak fokus euy, ngantuk. Besok mudik aku, Mas.
Tak sempetin main dulu kesini. Sekalian pamit..he

 
Pada 13 Juni 2018 pukul 04.24 , Blogger Satria Mwb mengatakan...

Ok mas Andi sama2...Selamat mudik jangan lupa2 Oleh2nya pheuyeum .... Perempuan yaa!! Heehee!!πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸƒπŸƒ

 
Pada 13 Juni 2018 pukul 04.25 , Blogger Satria Mwb mengatakan...

Iyee!! Baangg!! 😭😭

 
Pada 13 Juni 2018 pukul 19.22 , Blogger Djacka Artub mengatakan...

Nulis ceritanya kayak dikejar rondo. Hahaha

Eh, itu ceritanya mengingatkan saya pada seseorang yg dituduh mencuri amplifier masjid, yang kemudian dibakar hidup-hidup.
Jadi sedih membaca kisahnya. Hiks.... Kopi mana kopi....

 
Pada 13 Juni 2018 pukul 21.32 , Blogger Satria Mwb mengatakan...


Haahaaa!!! Maklum iseng kang jadi Niat nggak niat..πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Jangan kopi kang .....Susu perawan aja atau Rondo...πŸ˜±πŸ˜±πŸ˜±πŸ˜‚πŸ˜‚

 

Posting Komentar

Terimah Kasih Sudah Meluangkan Waktunya Diblog Ini...

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda

Testing